Membaca adalah bagian dari aktivitas
otak kiri yang dapat meningkatkan kecerdasan individu bila dilakukan secara
kontinyu. Hal ini terbukti pada saat seorang siswa mengalami kenaikan kelas.
Logikanya, bagaimana mungkin mereka bisa naik kelas kalau tidak memiliki
kemampuan membaca materi pelajaran dengan baik? Karena itulah membaca perlu
dijadikan sebagai budaya. Sama halnya dengan budaya lain yang berpengaruh
positif seperti berjilbab di luar rumah atau sholat berjama'ah di masjid.
Karena budaya yang positif tentu akan membentuk satu pribadi yang mulia baik di
sisi manusia maupun Sang Pencipta.
Permasalahannya
adalah bagaimana cara menumbuhkan minat baca pada anak, sehingga menjadi budaya
yang mendukung perjalanan mereka menjadi manusia cerdas?
Masa
belajar di usia sekolah yang tengah dilalui anak-anak merupakan peluang emas
untuk merangsang minat baca mereka sejak dini. Otomatis buku pelajaranlah yang
kerap dilahap sebagai bahan bacaan utama. Untungnya, kini tampilan sampul (cover)
buku paket pelajaran di sekolah sangat menarik dari segi gambar dan warna. Hal
ini sangat efektif guna memicu minat baca anak meski baru berupa buku
pelajaran. Dengan alasan itulah perlu diterapkan kepada para orang tua untuk
menyampul buku paket pelajaransekolah dengan plastik bening, agar anak-anak
selalu mengarahkan pandangannya pada cover buku tersebut untuk kemudian
tertarik mengambilnya diantara tumpukan buku, lalu membuka-buka dan akhirnya
mau membaca.
Cara
lain yang bisa memancing ketertarikan anak untuk membaca adalah dengan
mengkomunikasikan isi buku melalui cerita yang menggugah keinginan anak untuk
berburu buku yang dimaksud. Hal ini dilakukan bila kita ingin anak-anak membaca
buku di luar buku-buku pelajaran. Misalnya sejarah nabi, penemu teknologi,
kamus bahasa ataupun peta dunia.
Selain
itu, mencontohkan kebiasaan membaca di hadapan anak oleh para orang tua di
rumah dan guru di sekolah juga dapat berpengaruh besar. Melalui penyediaan
ruang perpustakaan yang nyaman dan bersahabat, dengan sendirinya anak-anak akan
merasakan bahwa selain bermanfaat, membaca juga merupakan kegiatan yang nikmat
dan mengasyikkan.
Bertolak
belakang dengan kemajuan teknologi masa kini yang cenderung mengarahkan
anak-anak pada aktivitas otak kanan seperti menonton, bermain, berkreasi dan
berimajinasi. Kegiatan membaca sejatinya menjadi penyeimbang, sehingga fungsi
kedua belahan otak (kiri dan kanan) dapat bekerja secara maksimal. Bila tidak,
maka tujuan pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa akan sulit tercapai.
Selain
membaca, menulis pun memiliki peran dalam meningkatkan kecerdasan individu.
Karena itulah pembuatan karya skripsi atau tesis menjadi syarat kelulusan
seseorang dalam mencapai level tertentu di sebuah perguruan tinggi. Sebagaimana
pepatah mengatakan, "Bila kuda tak mau lepas, maka ikatlah ia!" Dan
bila bacaan tak mau hilang, maka tulislah ia! Artinya, kegiatan membaca dan menulis
merupakan dua mata rantai yang saling menguatkan, yakni sama-sama mengantarkan
seseorang pada tingkat intelektual serta meninggikan kedudukannya sebagai anak
Bangsa.
Untuk
itu, menumbuhkan minat menulis pada anak tentunya membutuhkan kiat (cara-cara)
tersendiri, juga peran aktif dari orang tua dan guru selaku pendidik.
Mengadakan ekskul di sekolah yang berisi tentang ilmu-ilmu kepenulisan
sederhana pada anak bisa dijadikan sebagai langkah awal.
Selanjutnya
pihak sekolah dapat menindak lanjuti dengan menyemarakkan lomba majalah dinding
atau lomba menulis dengan mengambil tema peringatan hari-hari tertentu seperti
misalnya Surat Untuk Rasulullah, Sosok Kartini Modern, atau pula
lomba puisi bertema kepahlawanan. Bila perlu, lomba menulis di kalangan
siswa-siswi SD/MI diadakan secara rutin dan berkesinambungan. Karena perlombaan
antar sekolah/madrasah yang selama ini diadakan belum sepenuhnya bersifat
menumbuhkan budaya menulis dan membaca pada anak.
Dan
kini saatnya pihak sekolah mempertimbangkan secara serius wacana yang penulis
paparkan di atas, dengan membudayakan kegiatan menulis dan membaca sekarang!
Demi mendukung cita-cita kemerdekaan dalam menciptakan kemajuan Bangsa. Karena
Bangsa yang maju adalah Bangsa yang memiliki budaya membaca dan menulis yang
tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar