Minggu, 08 September 2013

INDONESIA BARU BERSAMA PERTAMAX UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK




“Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang mampu memandang persoalan negara sebagai  tantangan demi mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang lebih baik.”

Indonesiaku Oh Indonesiaku…

Persoalan bangsa yang mencuat di awal abad ke-20 ini disinyalir akibat percepatan arus globalisasi yang kurang memberi kesempatan pada kita untuk melakukan penataan diseluruh aspek pembangunan.  Hal ini tentu saja menimbulkan ketimpangan baik di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, budaya serta lingkungan.


Satu dari sekian masalah tersebut adalah fenomena kenaikan BBM yang mendorong kebijakan pemerintah untuk menyalurkan subsidi. Meski menuai kontroversi diberbagai pihak namun keputusan itu tetap dijalankan mengingat kebutuhan masyarakat akan BBM sangat tinggi.


            Namun realitanya penerapan BBM bersubsidi di lapangan mengalami banyak penyalahgunaan. Pasca kenaikan, konsumen BBM non subsidi berbondong-bondong mengganti bahan bakar kendaraannya karena selisih harga yang cukup drastis. Anggaran belanja negara untuk BBM bersubsidi pun membengkak demi memenuhi kebutuhan konsumen yang meningkat sehingga kuota untuk sektor yang lain berkurang seperti sektor pendidikan, kesehatan juga sarana dan prasarana transportasi.




Add caption



Di bidang pendidikan, walaupun SPP gratis, masih kita temui keluhan masyarakat yang merasa terbebani dengan biaya masuk sekolah. Sedangkan di dunia kesehatan seringkali kejadian masyarakat tidak dilayani sebagaimana mestinya. Begitupun dengan sarana dan prasarana transportasi yang membuat masyarakat terganggu akibat jalanan rusak. Kondisi inilah yang pada akhirnya menurunkan tingkat kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.    


Semoga gambaran di atas dapat segera tersudahi demi membangkitkan kepercayaan masyarakat pada sang pemutus kebijakan di negeri kita tercinta ini.


Eksistensi Pertamax  


Dan di tengah-tengah kondisi memprihatinkan di atas, Pertamax sebagai BBM non subsidi tetap eksis sejak keberadaannya di awal tahun 1999 dengan cara yang menakjubkan. Baru tersadar oleh saya ketika berada di SPBU Pertamina. Kini posisi Pertamax ditata bersebelahan dengan BBM bersubsidi. Saya seperti diajak merenungi pemandangan ini. Bahwa bicara BBM berkualitas tidaklah melulu berkaitan dengan harga sehingga hanya kendaraan mewah saja yang mengonsumsinya. Tetapi lebih kepada kebutuhan naluri sebuah kendaraan yang ingin tampil dengan performa prima. Belum usai dengan perenungan ini, saya kembali merasa takjub ketika menyaksikan beberapa pengendara motor memilih Pertamax sebagai bahan bakar kendaraannya. Bahkan sesekali saya lihat diantara mereka ada yang berseragam sekolah. Kondisi tersebut membuktikan bahwa keberadaan Pertamax perlahan mulai akrab di hati banyak orang sehingga terus melakukan upaya agar mudah dijangkau oleh kalangan manapun.


Pertamax dan prinsip hidup yang terkandung di dalamnya


Sosialisasi Pertamax yang secara gencar meraih simpati konsumen menurut saya adalah upaya pertamina untuk menyeru masyarakat akan besarnya manfaat Pertamax bagi kendaraan. Mesin menjadi awet, biaya service berkurang, bebas asap beracun, menyehatkan lingkungan, dan bila mencapai target konsumen yang meningkat akan meringankan beban pemerintah dalam anggaran belanja Negara. Kesan ‘mahal’ Pertamax pun akan pupus dengan sendirinya. Yang tersisa di benak masyarakat hanyalah sisi positif saat menggunakannya dalam jangka panjang.

Apa sisi positifnya?

Pertamax dengan kualitas prima yang terkandung didalamnya ternyata memiliki beberapa prinsip hidup dan patut kita implementasikan dalam kehidupan.


1.       Efektif dan Efisien


Berangkat dari konsep hemat yang disuarakan oleh Pertamax, tidak jarang para pengguna BBM non subsidi ini menjadi efektif dan efisien dalam berkendara. Tidak menggunakan kendaraan pribadi bila jarak dan waktu tempuh perginya hanya sedikit. Sejuta orang saja berpikiran sama, maka terbebaslah negeri kita ini dari kemacetan kota.


2.       Berkarakter


Keberadaan Pertamax tidak pernah terpengaruh oleh kondisi politik dan sosial yang bergejolak. Dengan tetap memasang harga tinggi, Pertamax selalu mengutamakan kepercayaan masyarakat akan kualitasnya bagi kendaraan bermotor.


3.       Kesetaraan


Pertamax kini hadir dengan imej yang berbeda. Masyarakat ekonomi bawah, menengah dan atas, sama-sama berkepentingan memperoleh manfaatnya. Seperti halnya seorang muslim calon jama’ah Haji. Tidak ada istilah kaya dan miskin dalam data calon haji yang hendak berangkat ke Mekkah. Yang penting memahami ajaran agama dan berusaha untuk mampu memenuhi biaya yang harus dibayarnya.


4.       Cerdas


Tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat yang utuh melalui penggunaan Pertamax dalam jangka panjang, secara otomatis akan mengurangi beban subsidi yang dilakukan pemerintah. Anggaran belanja dapat dialokasikan ke sektor yang lebih penting lainnya. 

            5.       Penyelamat


Menggunakan Pertamax berarti menyelamatkan dana pemerintah untuk dialokasikan ke tempat yang lebih utama. Sehingga berimbas pada peningkatan pelayanan kesehatan, beasiswa pendidikan, seragam sekolah gratis, jalan raya yang bebas macet dengan udara bersih serta menyehatkan. Alam pun tetap lestari dan mampu bersinergi secara maksimal untuk menghasilkan materi yang dibutuhkan umat manusia.


            Berdasarkan uraian di atas, saya ingin menyampaikan bahwa kehadiran Pertamax sudah semestinya kita pandang sebagai solusi menuju kehidupan bangsa yang lebih baik. Pemahaman utuh masyarakat dalam penggunaan Pertamax adalah pembelajaran hidup yang pada akhir prosesnya nanti akan menuai kebaikan. Bagaimana tidak? Secara sosial Pertamax telah mampu merangkul seluruh lapisan masyarakat. Saya optimis, pembangunan ekonomi perlahan dapat membuahkan hasil karena BBM yang merupakan‘produk dalam negeri’ ini akan menjadi sangat produktif. Bila kondisi ini sudah stabil, maka kepercayaan masyarakat kepada pemerintah pun akan bangkit kembali. Semoga wacana di atas dapat terealisasi dan menjadi wajah baru Indonesia kita nantinya. Karena Indonesia baru bersama Pertamax memang hadir untuk kehidupan yang lebih baik.