Jakarta, Selasa, 25 Maret 2014.
Gedung yang terkenal sebagai ikon UKM-nya masyarakat Indonesia pagi ini membuat
event Pergelaran Seni dan Budaya serta Forum Diskusi tentang Anti Narkoba.
Seluruh peserta yang hadir menggunakan kostum khusus yang sudah
disediakan oleh panitia. Tua muda, pria dan wanita, tumpah ruah berkaos
warna biru memadati gedung yang berlokasi di Jl. Pancoran Raya Kavling 94 ini.
Selepas pukul 9 acara ini pun
dimulai. Sebelumnya pembawa acara mengajak para hadirin berdiri untuk
menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan hikmat. Nampaklah wajah-wajah penuh haru
di layar lebar yang berada di sisi kanan dan kiri panggung. Lagu kebangsaan
memang menghadirkan suasana berbeda. Kebanggaan, kecintaan dan rasa memiliki
yang tinggi terhadap tanah air menjadi euforia tak terbendung.
Sekitar 2500 peserta dari berbagai
instansi dan organisasi kewanitaan dan masyarakat seperti pelajar, mahasiswa,
para anggota Kowani, PWI dan sebagainya, serta para awak media online maupun
elektronik, hadir memenuhi ribuan kursi, baik yang di lantai bawah juga yang di
atas balkon.
Acara
yang cukup meriah ini terselenggara berkat kerjasama antara BNN (Badan
Narkotika Nasional), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
serta SIKIB (Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu)
Dalam
sambutannya Ibu Ratna Djoko Suyanto selaku Koordinator SIKIB memberi pemahaman
tentang para pelaku penyalahguna narkoba yang mendapat imej sebagai pelaku
kejahatan. Namun bagi mereka yang menjadi korban tetaplah diupayakan
rehabilitasi agar bisa dipulihkan. Ibu Ratna juga menghimbau kepada para remaja
yang hadir untuk selalu waspada terhadap ancaman narkoba seraya menyemangati mereka
dengan yel-yel, "Narkoba, No!
Prestasi, yes! Yes! Yes!" dan diikuti oleh para hadirin.
"Kalian
adalah kader-kader penerus Bangsa. Untuk itu, jauhilah narkoba! Karena narkoba
hanya akan merusak masa depan kalian," tambah Ibu Ratna penuh semangat.
Pada
sambutan berikutnya Bapak Anang Iskandar selaku Kepala BNN juga menyampaikan
betapa narkoba sudah mengoyak generasi muda. Dengan peredaran gelapnya narkoba
telah nyata menjadi ancaman terbesar Bangsa Indonesia. Banyaknya korban
penyalahgunaan narkoba adalah PR besar yang harus dikerjakan bersama-sama
seluruh masyarakat Indonesia. Jangan ditutup-tutupi lagi, mereka para korban
itu harus direhabilitasi hingga pulih dengan cara mendatangi Instansi Penerima
Wajib Lapor (IPWL) yang akan menangani mereka dari ketergantungan terhadap
narkoba secara tuntas.
Dalam
sambutannya itu Bapak Anang juga menegaskan bahwa ketika menangani kasus ini
para Hakim telah diberi wewenang untuk memilih antara Panti Rehabilitasi atau
Penjara. Namun yang terjadi selama ini para hakim tersebut lebih sering
memenjarakan mereka.
Usai
acara sambutan, forum diskusi seputar narkoba pun dimulai. Pembawa acara menghadirkan Anya
Dwinov sebagai pemandu acara bersama para nara sumber diantaranya: Ibu Linda Sari Gumelar (Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak), Bapak Anang Iskandar (Kepala BNN), dan Bapak
Basuki Yusuf Iskandar (Kepala Badan Peneliti SDM Kementrian kominfo).
Dalam
diskusi ini Ibu Linda akan menguraikan peran serta perempuan dalam upaya
pencegahan bahaya narkoba. Perbincangan ini berkaitan dengan peran perempuan
sebagai ibu dan bagian dari masyarakat yang sejatinya berjiwa sosial dan
memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masa depan anak-anak bangsa.
Sementara
Bapak Anang akan concern membahas
tentang seluk beluk narkoba, bahaya dan peredarannya yang begitu gencar serta
upaya penanganannya yang tepat. Bagi mereka yang menjadi korban harus direhabilitasi.
Dan bagi para pengedar harus dijerat hukuman yang sesuai.
Sedangkan
Bapak Basuki lebih fokus pada penelitian tentang bagaimana kasus narkoba ini
bisa merebak dengan pesat di kalangan masyarakat Indonesia. Tentu hal ini tidak
terlepas dari kecanggihan teknologi zaman. Adanya media jejaring soial justru
menjadi jalan mudah mereka untuk menawarkan barang haram tersebut. Mengincar
seseorang (target) di facebook,
berkenalan, akrab, lalu janjian bertemu untuk bertransaksi narkoba.
Diskusi
yang berdurasi 30 menit ini berjalan lancar dan cukup mencerahkan para hadirin
yang mayoritas baru mengetahui informasi seputar upaya pemberantasan narkoba.
Dengan adanya forum ini juga mereka menjadi tahu tentang dicanangkannya tahun
2014 sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba demi terwujudnya Indonesia
2015 Bebas Narkoba.
Sebagai
penutup yang tak kalah meriahnya, acara ini menghadirkan pentas tari dan lagu
dengan mengusung tema serupa. Pentas ini dipersembahkan oleh sanggar teater
yang sudah malang melintang di beberapa Negara untuk menjuarai lomba seni dan
budaya negeri sendiri, yakni TEATER TANAH AIRKU asuhan Bapak Jose Rizal Manua.
Lakon
drama yang seluruhnya diperankan oleh anak-anak usia pelajar SD dan SMP ini
sangat memikat perhatian penonton. Berkisah tentang komunitas anti narkoba yang
menumpas kejahatan dengan meringkus seorang bandar narkoba yang sangat cerdik
menawarkan produk-produk narkoba dalam segala bentuk rupa. Ada sabun cair,
sampo, alat kosmetik dan sebagainya yang akhir-akhir ini merupakan inovasi
terbaru cara peredaran gelap narkoba. Namun kejahatan tetaplah kejahatan. Dan cepat
atau lambat, kebaikan akan mengalahkannya.
Salam
Indonesia 2015 Bebas Narkoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar