Minggu, 30 Maret 2014

SMESCO MEMBIRU (Forum Diskusi Narkoba)





Jakarta, Selasa, 25 Maret 2014. Gedung yang terkenal sebagai ikon UKM-nya masyarakat Indonesia pagi ini membuat event Pergelaran Seni dan Budaya serta Forum Diskusi tentang Anti Narkoba. Seluruh peserta yang hadir menggunakan kostum khusus yang sudah disediakan oleh panitia. Tua muda, pria dan wanita, tumpah ruah berkaos warna biru memadati gedung yang berlokasi di Jl. Pancoran Raya Kavling 94 ini.
Selepas pukul 9 acara ini pun dimulai. Sebelumnya pembawa acara mengajak para hadirin berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan hikmat. Nampaklah wajah-wajah penuh haru di layar lebar yang berada di sisi kanan dan kiri panggung. Lagu kebangsaan memang menghadirkan suasana berbeda. Kebanggaan, kecintaan dan rasa memiliki yang tinggi terhadap tanah air menjadi euforia tak terbendung.
Sekitar 2500 peserta dari berbagai instansi dan organisasi kewanitaan dan masyarakat seperti pelajar, mahasiswa, para anggota Kowani, PWI dan sebagainya, serta para awak media online maupun elektronik, hadir memenuhi ribuan kursi, baik yang di lantai bawah juga yang di atas balkon.
Acara yang cukup meriah ini terselenggara berkat kerjasama antara BNN (Badan Narkotika Nasional), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta SIKIB (Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu)
Dalam sambutannya Ibu Ratna Djoko Suyanto selaku Koordinator SIKIB memberi pemahaman tentang para pelaku penyalahguna narkoba yang mendapat imej sebagai pelaku kejahatan. Namun bagi mereka yang menjadi korban tetaplah diupayakan rehabilitasi agar bisa dipulihkan. Ibu Ratna juga menghimbau kepada para remaja yang hadir untuk selalu waspada terhadap ancaman narkoba seraya menyemangati mereka dengan yel-yel, "Narkoba, No! Prestasi, yes! Yes! Yes!" dan diikuti oleh para hadirin. 


"Kalian adalah kader-kader penerus Bangsa. Untuk itu, jauhilah narkoba! Karena narkoba hanya akan merusak masa depan kalian," tambah Ibu Ratna penuh semangat.
Pada sambutan berikutnya Bapak Anang Iskandar selaku Kepala BNN juga menyampaikan betapa narkoba sudah mengoyak generasi muda. Dengan peredaran gelapnya narkoba telah nyata menjadi ancaman terbesar Bangsa Indonesia. Banyaknya korban penyalahgunaan narkoba adalah PR besar yang harus dikerjakan bersama-sama seluruh masyarakat Indonesia. Jangan ditutup-tutupi lagi, mereka para korban itu harus direhabilitasi hingga pulih dengan cara mendatangi Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang akan menangani mereka dari ketergantungan terhadap narkoba secara tuntas.
Dalam sambutannya itu Bapak Anang juga menegaskan bahwa ketika menangani kasus ini para Hakim telah diberi wewenang untuk memilih antara Panti Rehabilitasi atau Penjara. Namun yang terjadi selama ini para hakim tersebut lebih sering memenjarakan mereka.
Usai acara sambutan, forum diskusi seputar narkoba pun dimulai. Pembawa acara menghadirkan Anya Dwinov sebagai pemandu acara bersama para nara sumber diantaranya:  Ibu Linda Sari Gumelar (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Bapak Anang Iskandar (Kepala BNN), dan Bapak Basuki Yusuf Iskandar (Kepala Badan Peneliti SDM Kementrian kominfo).

Dalam diskusi ini Ibu Linda akan menguraikan peran serta perempuan dalam upaya pencegahan bahaya narkoba. Perbincangan ini berkaitan dengan peran perempuan sebagai ibu dan bagian dari masyarakat yang sejatinya berjiwa sosial dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masa depan anak-anak bangsa. 

Sementara Bapak Anang akan concern membahas tentang seluk beluk narkoba, bahaya dan peredarannya yang begitu gencar serta upaya penanganannya yang tepat. Bagi mereka yang menjadi korban harus direhabilitasi. Dan bagi para pengedar harus dijerat hukuman yang sesuai.
Sedangkan Bapak Basuki lebih fokus pada penelitian tentang bagaimana kasus narkoba ini bisa merebak dengan pesat di kalangan masyarakat Indonesia. Tentu hal ini tidak terlepas dari kecanggihan teknologi zaman. Adanya media jejaring soial justru menjadi jalan mudah mereka untuk menawarkan barang haram tersebut. Mengincar seseorang (target) di facebook, berkenalan, akrab, lalu janjian bertemu untuk bertransaksi narkoba.
Diskusi yang berdurasi 30 menit ini berjalan lancar dan cukup mencerahkan para hadirin yang mayoritas baru mengetahui informasi seputar upaya pemberantasan narkoba. Dengan adanya forum ini juga mereka menjadi tahu tentang dicanangkannya tahun 2014 sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba demi terwujudnya Indonesia 2015 Bebas Narkoba.
Sebagai penutup yang tak kalah meriahnya, acara ini menghadirkan pentas tari dan lagu dengan mengusung tema serupa. Pentas ini dipersembahkan oleh sanggar teater yang sudah malang melintang di beberapa Negara untuk menjuarai lomba seni dan budaya negeri sendiri, yakni TEATER TANAH AIRKU asuhan Bapak Jose Rizal Manua.

Lakon drama yang seluruhnya diperankan oleh anak-anak usia pelajar SD dan SMP ini sangat memikat perhatian penonton. Berkisah tentang komunitas anti narkoba yang menumpas kejahatan dengan meringkus seorang bandar narkoba yang sangat cerdik menawarkan produk-produk narkoba dalam segala bentuk rupa. Ada sabun cair, sampo, alat kosmetik dan sebagainya yang akhir-akhir ini merupakan inovasi terbaru cara peredaran gelap narkoba. Namun kejahatan tetaplah kejahatan. Dan cepat atau lambat, kebaikan akan mengalahkannya.

Salam Indonesia 2015 Bebas Narkoba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar