Sabtu, 02 Januari 2016

MOMEN PENTING DI TAHUN YANG BARU? DI-OPPO R7s-KAN SAJA!

http://bit.ly/R7sBlogContest


Saat Buah Hati Mengukir Prestasi

Semua berdecak kagum ketika anak saya, Raka, dijuluki “Pahlawan Tim” oleh sang reporter dengan gol yang terbilang spektakuler. Syukurlah! Akhirnya dia bisa membuktikan kemampuannya di ajang Liga bergengsi tanah air pada musim pertandingan yang berlangsung sejak Agustus 2015 lalu hingga Maret 2016 mendatang.
Raka berhasil mencetak gol saat melakukan tendangan bebas dari titik lapangan yang sangat jauh dari gawang lawan. Karena itulah dinyatakan spektakuler. Skor yang tadinya 2-2 menjadi bertambah dan  akhirnya pertandingan dimenangkan oleh tim anak saya. 

Youtube
Berhubung tidak ada fotonya, kami sekeluarga hanya bisa menyaksikan tayangannya di youtube. Dan ini lumayan boros kuota! Hehee…

Momen Penting Tanpa Gadget Canggih dan Tangguh

Beginilah nasib tanpa gadget keren. Lumayan sedih karena gak sempat mengabadikan momen penting anak sendiri dengan hasil gambar yang memuaskan. Padahal event bergengsi ini masih terus berlanjut sampai tahun 2016!
Memotret setiap aktivitas Raka yang tak pernah absen mengikuti kompetisi bola sesungguhnya tak pernah saya lewatkan. Baik menggunakan kamera pocket maupun kamera HP. Tetapi itu hanya berlangsung dua tahun saja, waktu dia mengikuti kompetisi bola untuk lini usia 12 tahun dan 13 tahun. Lama-lama saya kerepotan karena ribet. Baterai cepat lowbat, HP lemot, dan hasil gambar tak memuaskan.
Baterai Kamera yang tidak tahan lama itu lumayan ngeselin. Pertandingan belum selesai, kamera sudah tidak bisa digunakan. Mau nge-charge di stadion? Duh ribetnya…
Baterai HP juga sama. Powerbank hanya membantu sesaat. Sedangkan kegiatan saya saat menyaksikan pertandingan tidak hanya duduk manis menunggu view yang tepat untuk memotret, tetapi juga mengecek obrolan di beberapa akun medsos yang sering mengadakan diskusi online seputar kepenulisan.
Mau posting buru-buru dengan gambar yang lumayan bagus pun tidak bisa, karena foto yang tersimpan di kamera pocket harus dipindahkan dulu ke PC.
Nah, ini baru urusan foto. Belum lagi merekam dalam bentuk video. Jangan harap deh! Hehee…

Dokpri
Dokpri

Beberapa momen hasil bidikan saya diantaranya saat Raka dan timnya berpose dengan Bambang Pamungkas, Bapak Johan Arifin dan Roy Suryo (yang saat itu menjabat ketua PSSI dan Menpora).




Dokpri
Ada juga pose bersama Pak Ahok yang saat itu masih menjabat sebagai Wagub. Alhasil, gambarnya yaa... apa adanya aja deh. Karena berpose dengan orang terkenal itu harus cepat. Kalau tidak, waktu yang hanya 10 detik akan terbuang. Desakan mereka yang sudah mengantri lama di belakang juga mendadak rusuh. Huhuuu...






Momen paling penting yang harus diabadikan untuk anak saya yang sedang merintis jadi pemain bola adalah saat dia menendang bola, menggiring bola, atau sedang goal celebration bersama teman-temannya. Tapi hasil gambar yang ada selama ini masih jauh dikatakan memuaskan. Karena bola sudah ketendang jauh, kamera baru KLIK! Jadi Cuma dapet kaki melayang dengan badan meliuk. Atau momen celebration sudah berlalu keseruannya, kamera saya masih loading! Fyuhhh…
Dokpri

Dokpri
Dokpri
Beberapa foto yang  saya abadikan juga terlihat kurang terang karena waktu penyerahan piala
biasanya hari sudah senja. Jadi gambarnya kurang cerah alias redup! Hiks…









Fenomena Baru

Yups! Performa gadget yang saya miliki ini memang sudah tidak bisa diharapkan. Memorinya yang kecil, baterainya yang lemah, juga teknologinya yang tak mendukung ini harus saya akui memang kurang pas untuk aktivitas multitasking siapapun orangnya yang eksis di abad ini..


Nah, buat anda yang senasib dengan saya, waktunya beralih ke gadget yang lebih menunjang nih! Apalagi kalau bukan OPPO R7s yang memiliki RAM dan baterai dengan kapasitas besar. Waduh… jangankan moto. Video berkali-kali pun bisa. Kebetulan ada sahabat yang sudah 2 tahun ini pakai produk OPPO yang ternyata proses chargingnya cepet banget. Momen terpenting sepanjang tahunnya tak pernah tertinggal karena HPnya standby terus. Wew! Itu baru OPPO type terdahulu, bagaimana dengan type terbaru selevel OPPO R7s ini?
Kehadiran OPPO R7s di penghujung 2015 ini menurut saya pantas kita miliki karena tujuh alasan. 

Google
Pertama, Cepat praktisnya! Mau foto-foto dan video untuk merekam momen penting kita
kapanpun dan di manapun pasti lancar, karena OPPO R7s ini dibekali RAM dengan kapasitas 4GB. Juga ColorOS 2.1 berbasis Android 5.1. yang membuat loading lebih cepat dan mampu menghemat daya baterai yang berkapasitas 3070 mAh. Dengan kapasitas yang serba besar ini tidak perlu lagi kamera pocket untuk merekam video atau mengabadikan momen penting lain yang tak terhitung jumlahnya.
Google

Kedua, Cepat Bidikannya!
Kamera depan 8 MP dan kamera belakang 13 MP hanya butuh waktu 0.1 detik untuk mengambil fokus dan dengan optimalisasi teknologi Pure Image 2.0+, langsung terbidiklah segala objek yang kita inginkan. Adanya filter, double exposure, dan ultra HD, membuat hasil gambar lebih tajam dan memuaskan, baik untuk objek yang diam maupun bergerak cepat. Cuaca mendung atau langit sudah senja pun tak masalah.
Google









Ketiga, Cepat eksisnya! Karena OPPO R7s menyediakan dual SIM yang masing-masing berfungsi sesuai kapasitasnya (3G dan 4G). Juga perangkat Wifi Direct, Wife Hotspot yang membuat kita tak perlu khawatir mengakses internet bila kehabisan kuota.       

Keempat, Cepat responnya! Karena OPPO R7s ini ditunjang oleh prosesor 8 inti qualcomm snapdragon yang ‘wah’ banget lincahnya. Membuat cepat semua proses koneksi.


Google
Kelima, Cepat Isi baterainya! 
Karena OPPO R7s ini didukung teknologi VOOC Flash Charge yang mampu mengisi full daya baterai dalam waktu super cepat.





Google

Keenam, Cepat diliriknya! Nah, ini membantu sekali buat anda yang masih jomblo. Hehe..
Bagaimana tidak?
Eksis di tengah komunitas manapun, menggenggam HP dengan layar berukuran 5.5 inchi, desain body yang slim dan mempesona, dibalut warna dengan kesan metalik beludru yang terlihat lux. Siapapun yang melihat pasti langsung jatuh cinta!

 



                                                                                    Ketujuh, Cepat Pelayanannya! Karena menurut pengakuan sahabat saya yang sempat
Google
mengalami kendala pada sistem pengoperasian OPPO kesayangannya, pelayanan yang diterima sangat cepat dan memuaskan. Gratis pula! Hihiii *nyengir kuda*








Harapan Baru di Tahun Baru dengan Gadget Baru

Unboxing OPPO R7s, Kamu pilih yang mana?

Musim pertandingan masih berlangsung hingga Maret 2016. Harapan saya, semoga setiap momen penting, terkhusus prestasi anak saya kedepannya, juga aktivitas multitasking banyak orang dapat didukung oleh produk super tangguh dan canggih ini. Tidak ada istilah ribet dan lemot lagi. Melainkan hasil gambar dan proses koneksi yang pastinya mengagumkan. YES!!!


 #AllAboutFlashOppoR7s

Rabu, 26 November 2014

Bea Cukai Dulu, Kini dan Nanti (Sebuah Catatan Tentang Reformasi Birokrasi yang Terealisasi)

 


Saya (paling kiri) dan teman-teman BRID
“Hm… it’s so exclusive!”
Adalah kalimat pertama yang terucap di hati ketika dua unit mini bus milik Bea Cukai meluncur membawa kami dari Blogger Reporter Indonesia (BRID) ke area kargo Bandara Soetta pada Selasa, 18 November 2014 lalu. Lengkap dengan supir dan pengawal yang berseragam dari instansi bersangkutan. Wilayah yang tidak sembarang orang bisa masuk. Pengawasan dan pengawalan selalu diterapkan. Dimana-mana terlihat orang berseragam biru tua.
“Uh… it’s so friendly!”
Adalah kesan kedua saya setelah memasuki gedung kantor yang sudah mendapat predikat modern karena pelayanannya yang prima. Banyak staf dengan beragam aura bijak yang sepertinya menjunjung profesionalisme tugas, tetapi begitu hangat dan ramah menyambut kami yang jalan bergerombol dan bermimik serupa. Takjub!
Dan kesan selanjutnya hingga seterusnya tentang kantor modern ini adalah,  
“Woww... it’s so cool!” 
Ruangan yang memberi kesan akrab dan setting panggung dengan home band yang keren berkostum Bea Cukai. Siap menyampaikan banyak hal seputar kepabeanan. Ckkckck.. serasa bukan di sebuah kantor pengawasan yang lingkupnya internasional deh! Hehee...                                                                                       

Sambil menikmati hidangan yang sudah terhampar menggoda tangan untuk meraihnya, acara kemudian dibuka oleh MC tanpa seragam Bea Cukai. Nah, ini yang agak aneh. Kok MC-nya malah tak berseragam? Belakangan baru diakui sang MC bahwa seragamnya sudah tak muat lagi. Waahahaa. Belum hilang rasa takjub saat di awal kedatangan tadi kami  disambut juga oleh mbak-mbak cantik berselempang kain emas bertuliskan Brand Ambassador. Lalu menikmati snack pagi dengan iringan home band di atas panggung berseragam Bea Cukai. Kini giliran menemui MC kocak. Hmm, mungkin dia pemenang SUCI Bea Cukai alias Stand Up Comedy Indonesia ala Bea Cukai yaa! 




                                   Diawali dengan sambutan keempat tokoh Bea Cukai diantaranya Bapak Okto dariDirjen Bea Cukai, Bapak Iwan dari Panitia Hari Anti Korupsi, Bapak Sofyan Helmi selaku Kepala SeksiPenyuluhan Layanan dan Informasi. Dan Bapak Jatmiko (Kiko) dari Pusat Unit Pengawasan Pelayanan.
Paparan dari keempat tokoh di atas begitu menarik perhatian saya. Pak Okto yang memperkenalkan seragam baru petugas, Pak Hilmi yang begitu lancar menguraikan aktivitas di lingkungan bandara serta prospek Bea Cukai kedepan. Pak Kiko dengan informasi layanan pengaduan, serta Pak Iwan yang panjang lebar berbagi kisah perjalanan reformasi birokrasi.

 Apalagi pengalaman yang dipaparkan oleh Bapak Iwan selaku panitia Hari Anti Korupsi di KPPBC Soetta. Beliau seringkali mendapat komentar tidak mengenakan dari masyarakat awam seputar image Bea Cukai yang korup, birokratis dan menyulitkan. Padahal sudah sejak tahun 2007 Bea Cukai melakukan gerakan reformasi birokrasi demi perubahan paradigma pegawai agar lebih profesional, berintegritas, transparan, berorientasi pelayanan yang cepat, efisien dan responsive berdasarkan prinsip good governance.

Melalui paparannya yang panjang lebar, Pak Iwan memiliki banyak kisah inspiratif saat berjuang mensosialisasikan reformasi birokrasi di tubuh Bea Cukai melalui radio maupun acara road show bertajuk “Bea Cukai go to campus”
“Ini sudah harga mati!” ucap Pak Iwan tegas terkait reformasi tersebut. Dan beliau menjamin 100 % bahwa para pimpinan di lingkungan KPPBC Soetta ini tidak akan ada yang menjadi aktor korupsi.
Pak Hilmi pun menambahkan bahwa di lingkungan bandara tersibuk di Indonesia ini Bea Cukai telah menata sistem dan prosedur pelayanan untuk meminimalisir perilaku petugas yang tidak bertanggung jawab. Seperti pengadaan ruang CCTV guna mengawasi gerak-gerik petugas yang patut dicurigakan.

Semua pertanyaan rasanya terjawab sudah pasca saya mengunjungi KPPBC di area Cargo Bandara Soetta. Bersyukur saya dapat menghadiri acara yang digelar oleh instansi yang berada di bawah Kementrian Keuangan ini bersama teman-teman Blogger Reporter Indonesia (BRID) sejabodetabek. Kabar miring seputar kinerja birokrasi di dalamnya yang selama ini tersimpan di mindset saya pun berubah seketika.

Kurun waktu selama tujuh tahun ternyata telah berhasil mengantar instansi ini pada wajah dan tampilan baru. Tepatnya sejak digulirkannya iklim reformasi birokrasi sejak tahun 2007 di lingkungan Kementrian Keuangan. Dengan melakukan perubahan di setiap lininya, pihak-pihak terkait menerapkan pembenahan demi terwujudnya akselerasi reformasi. Mulai dari paradigma pegawai mengenai etos kerja, sampai pada tampilan seragam, atribut, serta simbol yang khas mencirikan eksistensinya di jagad kepabeanan.
Sebagaimana yang kita ketahui, Bea dan Cukai berfungsi mengawasi arus keluar masuk barang dengan melakukan pajak (pungutan) yang telah diatur dalam UU Cukai (UU 11/1995 dan UU 39/2007) dan UU Kepabeanan (UU 10/1995 dan UU 17/2006). Pengawasan ini dilakukan sebagai pengontrol agar negara kita terbebas dari hal-hal yang merugikan dan membahayakan.

Setelah memperoleh pembekalan informasi dan edukasi yang menyeluruh tentang kinerja Bea Cukai, maka tour pun dimulai. Pertama-tama kami diajak ke tempat “Control Room” yang berisi ratusan monitor dengan pengawasan ketat. Dari sinilah segala aktivitas di bandara terpantau dengan jelas. Para penumpang dan petugas yang mencurigakan semua dapat diamati. Sayang sekali ruangan ini tidak bisa kami ambil gambarnya karena dilarang oleh Pak Felix, sang kepala ruangan.
Keberhasilan petugas Bea Cukai dalam menangkap para penyelundup pun berawal dari “Control Room” ini. Alhasil, tertangkaplah banyak pelaku yang terbaca melalui trik jitu ala intel Bea Cukai, yakni "Profiling" (pemantauan melalui gerak-gerik dan bahasa tubuh yang mencurigakan).
Untuk itu, setelah mengunjungi tempat "Control Room", kami diajak langsung menyaksikan "Press Conferens" atas penangkapan 5 penyelundup narkoba yang terdiri dari warga negara Vietnam, Iran dan Indonesia
Dari press conferens kami lalu dibawa ke area kantor posnya bandara, yakni "Tukar Pos Udara". Bapak Rahmat selaku kepala kantor menyambut kami dan langsung menguraikan tentang proses penerimaan dan pengiriman surat dan dokumen dari dan ke luar negeri. 
Dari sini kami beranjak ke area "CARGO". Yakni tempat pengiriman barang dari dan ke luar negeri. Para blogger pun tidak menyia-nyiakan kesempatan bertanya dan menyalurkan rasa ingin tahunya ketika berhadapan dengan kepala pengelola.








Semua pertanyaan rasanya terjawab sudah pasca saya mengunjungi KPPBC di area Cargo Bandara Soetta. Bersyukur saya dapat menghadiri acara yang digelar oleh instansi yang berada di bawah Kementrian Keuangan ini bersama teman-teman Blogger Reporter Indonesia (BRID) sejabodetabek. Kabar miring seputar kinerja birokrasi di dalamnya yang selama ini tersimpan di mindset saya pun berubah seketika.